STUNTING
11 November 2019 08:58:52 WIB
Semoyo.sida- Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. Padahal , menurut Bidan Kesehatan Dunia , Indonesia berada dalam urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi stunting.
Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah kabupaten Ogan Komering ilir. Angka Stunting di Kapupaten ini mencapai 40,5% atau hampir setengah balita mengalami stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupangizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Menurut UNICEF , stunting didefinisikan sebagai presentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO.
Bagaimana cara Mencegahnya?
Sebelum mengetahui cara mencegah stunting, terlebih dahulu kita harus mengetahui beberapa factor yang mempengaruhi stunting itu sendiri, antara lain status social-ekonomi, asupan gizi, infeksi,status gizi kehamilan dan lingkungan.
Dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa untuk mencegah terjadinya stunting pada anak adalah memperhatikan asupan gizi pada masa kehamilan , menjaga kesehatan diri dan makanan,serta memperluas pengetahuan mengenai asupan gizi pada masa tumbuh kembang anak.
Asupan gizi yang bagaimana sebaiknya yang diterapkan dari bayi untuk mencegah stunting?
Makanan yang diberikan diusahakan memenuhi kandungan protein ,vitamin dan mineral serta disesuaikan dengan tumbuh kembang anak itu sendiri. Pemberian jenis makanan lunak ataupun padat menjadi hal yang perlu dipertimbangkan juga dalam pemenuhan gizi.
Jenis makanan untuk balita ditentukan berdasarkan usianya. Pemberian makanan pendamping ASI juga penting untuk diberikan dalam menjaga asupan gizi pada balita.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |